Retak, terpecah dan terjatuh
Sengaja menghilang untuk sebuah ketidakjelasan
Merintih untuk menunjukkan sebuah kebohongan
Aku tidak suka, sungguh
Sejak awal bukan aku
Mereka berkata bukan kita
Namamu dan dia
Ini benar-benar dusta
Dimana cinta ?
Diakah yang menemaniku tiap malam
Bulan dan bintang yang juga menghilang
Ataukah ia matahari
Menerangi juga menyengat bumi
Dimana yang dulu dibanggakan ?
Cinta yang sebenarnya belum benar-benar ada
Aku tidak suka, sungguh
Sekarang ia telah menguap dan bukan lagi embun yang menyejukkan
Ia menguap bersama matahari
Bersama hati yang tak lagi terpatri
Irama mulai berantakan
Pecahan piluh tak ingin ku uraikan
Aku ingin menangis tapi tak sanggup
Ini alasan mengapa aku lebih suka berkata ini baik-baik saja
Aku tak ingin hujan menutupi airmata
Aku ingin matahari mengusapnya
Aku ingin irama itu mulai beraturan
Mengiringi langkah ganjal yang ku cari
Ku bilang aku ini sudah dewasa, engkau juga begitu
Tahu mana yang salah, tahu mana yang benar
Ini yang aku takutkan
Ini yang benar-benar terjadi
Aku harus sadar
Sadar, bangunlah !
Bukan lagi kemarin
Hari ini adalah hari ini
Bumi baru saja kering dari hujan
Aku diam bukan berarti tak mengerti
Hanya saja aku sudah terlanjur berjalan dan tak ingin berbalik lagi
Ada yang tergores
Aku ingin menutup lukanya
Cepat-cepat, sekarang
Aku memang harus hilang sepenuhnya
Tak boleh ada yang tersisa
Mungkin hari ini tidak bisa
Namun esok
Aku benar-benar memudar
Dari orang-orang yang akan membuatmu bahagia
Selasa, 18 Desember 2012
Kamis, 13 Desember 2012
Akan Dibawa Kemana Langkah Kita
Bergegaslah..!
Bukankah ini yg kau inginkan ?
Berlarilah sekehendak hati
Aku juga akan berlari
Bukan untuk mengejar langkahmu
Melainkan berbalik arah dari punggungmu.......
Percepat langkah, jangan bimbang berbalik arah
Ketahuilah, aku juga tak kan bimbang mempercepat langkah.......
Banyak jalan menunggumu, saat aku tak disampingmu
Pun dengan jalanku
Mereka juga yg akan meniadakan aku dari jalanmu
Mungkin begitu pula dengan jalanku.......
Bukankah ini terlalu sedih untuk dijalani ?
Diciptakan dalam semesta yg berbeda
Saat rindu mulai terpatri, langkahku sudah terlalu jauh untuk kembali.......
Kenapa ? Apakah ada yg salah dengan permintaanku ?
Bukankah cinta tak menghapus ruang dan waktu ?
Sekali lagi, aku memintamu untuk lebih mempercepat langkah dalam berjalan
Karena secepat langkah kita, secepat itu pula kita bertemu di satu titik yang dulu pernah mempertemukan kita
Bukankah bumi ini bulat ?
Kita meninggalkan satu titik dan bertemu di titik awal.......
Namun bila Illaahi tak Menghendaki, perjalanan kita pasti akan terhenti
Melupakan tempat yg akan kita datangi
Bukankah ini lebih menyedihkan dari kesedihan awal ?
Dan jika itu terjadi, aku ingin tetap menguatkan hati
Ketahuilah, cinta sejati akan timbul sendiri jika Allooh Menghendaki.......
Bukankah ini yg kau inginkan ?
Berlarilah sekehendak hati
Aku juga akan berlari
Bukan untuk mengejar langkahmu
Melainkan berbalik arah dari punggungmu.......
Percepat langkah, jangan bimbang berbalik arah
Ketahuilah, aku juga tak kan bimbang mempercepat langkah.......
Banyak jalan menunggumu, saat aku tak disampingmu
Pun dengan jalanku
Mereka juga yg akan meniadakan aku dari jalanmu
Mungkin begitu pula dengan jalanku.......
Bukankah ini terlalu sedih untuk dijalani ?
Diciptakan dalam semesta yg berbeda
Saat rindu mulai terpatri, langkahku sudah terlalu jauh untuk kembali.......
Kenapa ? Apakah ada yg salah dengan permintaanku ?
Bukankah cinta tak menghapus ruang dan waktu ?
Sekali lagi, aku memintamu untuk lebih mempercepat langkah dalam berjalan
Karena secepat langkah kita, secepat itu pula kita bertemu di satu titik yang dulu pernah mempertemukan kita
Bukankah bumi ini bulat ?
Kita meninggalkan satu titik dan bertemu di titik awal.......
Namun bila Illaahi tak Menghendaki, perjalanan kita pasti akan terhenti
Melupakan tempat yg akan kita datangi
Bukankah ini lebih menyedihkan dari kesedihan awal ?
Dan jika itu terjadi, aku ingin tetap menguatkan hati
Ketahuilah, cinta sejati akan timbul sendiri jika Allooh Menghendaki.......
Sabtu, 08 Desember 2012
Rinduku Mulai Menguap
Entah awalnya bagaimana, aku (Pipit), Lina, Anna, dan Nadhifah terlihat seperti sebuah geng ! bukan, hanya saja kami sering jalan bareng, makan bareng, belajar bareng. Iya, kami bersahabat sejak SMA, meski kenyataannya kami deketnya di kelas 3 nya. Kami ga mendeklarasikan menjadi sebuah geng, toh kami juga bergaul dengan temen-temen lainnya.
Namun, untuk aku pribadi, mereka itu sudah aku jadiin sahabat (bukan temen lagi). Dengan mereka aku bisa bercerita, berbagi kebahagiaan, dan lainnya. Kami sudah terlalu deket, bahkan dengan keluarga mereka.
Satu ada dua bulan yang lalu, terakhir aku ketemu mereka. kangen, kanggeeennn bangett !! apalah daya, kesibukan kami membuat jarak semakin rentang, pertemuan menjadi sebuah 'event' penting yang di tunggu-tunggu. Dan saat ini, aku benar-benar merindukannya, tentunya dengan temen-temen SMA lainnya :(
Dia Lelakiku
Dia, lelakiku
Yang tiap hari selalu ada untukku
Yang cintanya selalu utuh
Yang selalu menanyakan apakah aku sudah makan
Yang tiap detik mengkhawatirkan keadaanku
Dia, lelakiku Yang rela berlelah untuk kebahagiaanku
Makan-nya pun tak tenang sebelum aku makan
Yang tak rela saat aku pergi jauh
Dia, lelakiku
Yang mengikis keegoisan demi keinginanku
Yang rela mengalah biar aku tak menangis
Karena dia hanya ingin melihatku selalu tersenyum
Meski kelelahan akan ia pikul
Dia, lelakiku Dialah BAPAKKU :)
Yang tiap hari selalu ada untukku
Yang cintanya selalu utuh
Yang selalu menanyakan apakah aku sudah makan
Yang tiap detik mengkhawatirkan keadaanku
Dia, lelakiku Yang rela berlelah untuk kebahagiaanku
Makan-nya pun tak tenang sebelum aku makan
Yang tak rela saat aku pergi jauh
Dia, lelakiku
Yang mengikis keegoisan demi keinginanku
Yang rela mengalah biar aku tak menangis
Karena dia hanya ingin melihatku selalu tersenyum
Meski kelelahan akan ia pikul
Dia, lelakiku Dialah BAPAKKU :)
My Family, ku tuang segala rasa :)
Mereka adalah orang pertama, saat aku ingin bercerita
Menuang segala rasa, melabuhkan segala piluh
Kepada mereka aku memanja, saat dunia menyapu indahnya asa
Ku ingin tetap berdiri di samping mereka, bukan di depan atau dibelakangnya
Merangkul cita-cita bersama dalam sebuah keluarga istimewa
Aku mencintai mereka, Bapak, Ibu, mas Kiki, mas Fajar, de Yayang :)
Menuang segala rasa, melabuhkan segala piluh
Kepada mereka aku memanja, saat dunia menyapu indahnya asa
Ku ingin tetap berdiri di samping mereka, bukan di depan atau dibelakangnya
Merangkul cita-cita bersama dalam sebuah keluarga istimewa
Aku mencintai mereka, Bapak, Ibu, mas Kiki, mas Fajar, de Yayang :)
Langganan:
Postingan (Atom)